Balikpapan – DPD LDII Kota Balikpapan menggelar Dialog Wawasan Kebangsaan dalam rangka Hari Santri Nasional 2022. Dialog yang diikuti 2.500 undangan ini turut dihadiri Ketua DPRD Kalimantan Timur H. Hasanuddin Mas’ud, bertempat di Masjid Luhur Bairuha, Kompleks Pondok Pesantren Bairuha Balikpapan, Minggu (23/10).
Ketua DPD LDII Kota Balikpapan H. Herry Fathamsyah mengatakan bahwa kegiatan ini juga termasuk Pra Musda atau menjelang Musyawarah Daerah VII yang akan diselenggarakan awal Desember 2022 mendatang.
Herry mengatakan, kegiatan ini bertujuan memberikan arahan kepada warga LDII bahwa kegiatan ini merupakan instruksi DPP LDII yang memiliki delapan bidang kontribusi pengabdian masyarakat.
“Dengan adanya dialog Wawasan Kebangsaan ini, mulai dari pengurus dan warga LDII diharapkan memperhatikan semua aturan pemerintah yang sah, berdasarkan Pancasila dan UUD 45,” tuturnya.
Selain itu, terkait dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Herry mengatakan pada umumnya warga Indonesia akan banyak yang singgah di Kota Balikpapan. “Maka, dengan adanya hal ini, potensi akan muncul adanya gangguan kamtibmas. Untuk itu, warga LDII diingatkan untuk selalu menjaga kerukunan dan kekompakan,” ungkapnya.
“Berikutnya adalah, kita dalam hal ini jangan suka mengikuti berita-berita hoaks, terlebih yang sifatnya adu domba, perselisihan. Kita lebih baik mengikuti kegiatan yang positif,” tuturnya.
Adapun hoaks yang timbul dan bisa merusak kerukunan dan kekompakan, lanjutnya, warga LDII diharapkan mengabaikannya. “Fokus pada hal-hal kegiatan positif, di antaranya kita mengadakan Dialog Wawasan Kebangsaan seperti ini,” tuturnya.
Dirinya berharap kepada seluruh jajaran pengurus LDII untuk melakukan komunikasi dan koordinasi secara internal. “Sehingga hal-hal yang berkaitan dengan menipisnya Wawasan Kebangsaan ini bisa kita kurangi,” tuturnya.
Pada kesempatan ini, tampil sebagai narasumber antara lain Adwar Skenda Putra selaku Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Dandim 0905 Kapt. Arm. M. Irham menggantikan Kol. Inf. Faisal Rizal, Kanit Intelijen Kejari Ali Mustafa, dan Polresta yang diwakili Kompol Sarbini.
Ketua Panitia Musda VII Beni Laode mengatakan bahwa sasaran Dialog Wawasan Kebangsaan ini adalah untuk generasi penerus, pelajar, santri, mahasiswa serta warga LDII pada umumnya.
“Paling tidak mereka mempunyai wawasan kebangsaan, mempunyai pengetahuan, memahami Pancasila, paham terkait dengan Konstitusi Negara serta hukum-hukum lainnya yang ada di negara ini,” tutur Beni Laode, yang juga Wakil Ketua DPD LDII Kota Balikpapan ini.
Terkait dengan jumlah warga yang hadir dalam pada kegiatan ini, Beni Laode mengungkapkan kurang lebih sesuai dengan jumlah undangan, yakni 2.500 orang. “Di lantai atas ini juga penuh, Ibu-ibu dan remaja putri di sebelah sana. Dengan demikian jumlah undangan terpenuhi,” ungkap Beni.
Tak heran, Kepala Kesbangpol Adwar Skenda cukup surprise dengan jumlah kehadiran peserta Dialog Wawasan Kebangsaan warga LDII. “Saya kira yang datang puluhan, 30-40 orang saja, tapi ini sampai ribuan,” tuturnya di awal paparan materinya.
Pada kesempatan ini turut hadir anggota DPRD Kota Balikpapan Fraksi Golkar Andi Arif Agung, pengurus FKUB HM Jailani, Camat Balikpapan Kota Rosin Suparlan serta pejabat setempat dan undangan lainnya.
Sementara itu, pada kesempatan ini turut hadir Ketua DPRD Kalimantan Timur yang baru dilantik September 2022 yang lalu, Ir. H. Hasanuddin Mas’ud, S.Hut., M.E.
Hasanuddin mengatakan dirinya memberikan apresiasi pelaksanaan Wawasan Kebangsaan yang digelar LDII dan ditujukan untuk generasi muda.
Menurutnya, saat ini generasi muda dinilai minim dalam memaknai wawasan kebangsaan terkait Pancasila, Undang-undang 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Dengan adanya kegiatan seperti ini yang diadakan ormas-ormas Islam itu diharapkan lebih cepat sebagai perekat,” tutur Hasanuddin.
Ketika ditanya perihal kehadiran Ibu Kota Nusantara, Hasanuddin memiliki pesan khusus terutama warga Kaltim agar memiliki kesiapan dan turut berperan di dalam pembangunan.
“Nah, kesiapan warga Kaltim terutama, dengan adanya LDII ini, organisasi keagamaan ini punya peran sabilillah, tidak ingin menjadi penonton nantinya kalau di jalan. Karena saya lihat IKN ini akan terjadi, sudah ada Undang-undangnya,” pungkasnya.